CAGAR ALAM MUARA KENDAWANGAN


CAGAR ALAM MUARA KENDAWANGAN


· Sejarah Penunjukan Kawasan

Kawasan hutan Muara Kendawangan diusulkan menjadi Cagar Alam pada tanggal 15 Juni 1981 yaitu berdasarkan usulan Direktorat Jenderal Kehutanan Nomor 2240/DJ/I/1981 dengan luas 150.000 hektar dan selanjutnya pada tanggal 12 Oktober 1982 dikukuhkan menjadi Cagar Alam melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 575/Kpts/Um/10/1982 dengan luas 175.000 hektar. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri kehutanan Nomor 174/Kpts-II/1993 tanggal 4 Nopember 1993, dilakukan kembali penataan batas kawasan dengan luas 149.079 hektar.

· Letak Kawasan

Secara geografis Cagar Alam Muara Kendawangan terletak diantara 2° 20¢ - 3° 00¢ Lintang Selatan dan 110° 05¢ - 110° 35¢ Bujur Timur. Berdasarkan pembagian administrasi pemerintahan termasuk dalam wilayah Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang Propinsi Kalimantan Barat.
Cagar Alam Muara Kendawangan berbatasan dengan bentangan alam yaitu :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Membuluh;
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Air Hitam;
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Cina Selatan;
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa.

· Keadaan Fisik Kawasan

1. Topografi

Keadaan topografi Cagar Alam Muara Kendawangan umumnya datar dan hanya dibagian Barat Lautnya yang berbukit serta bergelombang ringan dengan ketinggian antara 0 sampai dengan 191 meter di atas permukaan laut. Bukit-bukit yang terdapat pada bagian Barat Laut tersebut yaitu Gunung Tajam dengan ketinggian 191 m dpl, Bukit Batu Jurung dengan ketinggian 141 m dpl, serta Bukit Danau Udang, Bukit Baang, Bukit Mangkul, dan Bukit Embarang yang ketinggiannya di bawah 100 m dpl.
Pada kawasan Cagar Alam Muara Kendawangan juga terdapat dua Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu DAS Simbar dan DAS Air Hitam Kecil, selain DAS tersebut juga terdapat sungai sungai kecil seperti Sungai Bengkuang, Sungai Matan Sepi dan Sungai Kerandang.

2. Geologi dan Tanah

Berdasarkan pengamatan Geographic Research and Development Centre jenis bebatuan yang terdapat pada kawasan Cagar Alam Muara Kendawangan terdiri dari Kwartet dan Trias yang berasal dari bahan induk Ketapang Compleks.
Jenis tanah sebagian besar adalah Organosol glein humus dengan bahan induk berasal dari Alluvial, Litoral dan Terrace Deposite dengan fisiografi datar; sedangkan pada fisiografi intuksi jenis tanahnya terdiri dari Podsolik Merah Kuning (PMK) yang berasal dari bahan induk batuan beku.

3. I k l i m

Berdasarkan klasifikasi Schmid dan Fergoson, iklim pada kawasan Cagar Alam Muara Kendawangan termasuk dalam type A dengan curah hujan rata-rata 2740,2 mm/th.


· Keadaan Tumbuhan dan Margasatwa

1. Tumbuhan

Tipe ekosistem yang terdapat di kawasan yaitu tipe ekosistem hutan pantai, hutan mangrove, hutan rawa air tawar, hutan rawa gambut dan hutan hujan dataran rendah serta hutan kerangas (Padang Kalap) dan Padang Rumput.
Jenis tumbuhan yang mendononasi masing-masing tipe ekosistem tersebut yaitu :
a. Pada hutan pantai didomnasi oleh Cemara Laut (Casuarina equistifolia) dan Ketapang (Terminalia catapa);
b. Pada hutan mangrove/hutan payau didominasi oleh Bakau-bakauan (Rhizophora spp), Api-apian (Avisenia spp) dan Bruegera spp.
c. Pada hutan rawa air tawar didominasi oleh jenis-jenis bentangur (Callophyllum spp), Pulai (Alstonia spp) dan Jelutung (Dyera costulata);
d. Pada hutan rawa gambut didominasi oleh Ramin (Gonytylus bancanus) dan Bentangur (Callohyllum spp);
e. Pada hutan dataran rendah didominasi oleh Pohon Gelam (Mellaleuca leucadendron) dan Kawi (Shorea belangeran) dan Medang (Litsea sp);
f. Pada hutan kerangas atau padang kalap didominasi oleh Bentangur (Callophyllum spp), Jambu-Jambuan (Eugenia spp dan Beckia sp) serta Karimunting (Melastoma spp);
g. Pada padang rumput didominasi oleh rumput Alang-alang (Imperata cilindrica) dan karimunting (Melastoma spp).

2. Margasatwa

Pada ekosistem pantai menjadi tempat bertelurnya Penyu Sisik (Eretmmochelys imbricata), Penyu Hijau (Celonia mydas), Penyu Belimbing (Dermochellys coreaceae), Tuntong (Batagur baska) dan Kura-kura Gading (Orlitia bornensis). Pada tipe hutan rawa air tawar dan rawa gambut serta hutan dataran rendah menjadi habitat Bekantan (Nasalis larvatus) dan Orang Utan (Pongo pygmaeus) serta beberapa jenis Primata lainnya seperti Kera Ekor-panjang (Macaca pascicularis) dan Lempiau (Hylobates agilis).
Pada Padang Rumput dan Padang Kalap sering menjadi tempat berbagai jenis satwa pemakan rumput (herbivora) terutama jenis Rusa Sambar (Cervus unicolor) dan Pelanduk Kerangas (Tragulus javanicus).
Selain jenis mammalia dan reptilia, pada kawasan Cagar Alam Muara Kendawangan juga banyak terdapat jenis burung air dan burung pantai seperti Pecuk Ular (Anthinga melanogaster), Cikalang Besar (Fregata minor), Cangak Merah (Ardea purpurea), Kuntul Cina (Egreta eulophotes), Cangak Laut (Ardea sumatrana), Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis), Kuntul Karang (Egreta sarca), Bangau Hutan Rawa (Ciconia stormi), Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus) dan sebagainya.














0 komentar:

Posting Komentar